Langsung ke konten utama

Postingan

Ia

Ia adalah seorang pekerja Bekerja membanting tulang siang dan malam Untuk memenuhi dan memberikan yang terbaik bagi orang lain Namun bukan untuk dirinya sendiri Ia adalah seorang teman Teman yang selalu setia mendampingi orang di saat senang dan susah Untuk mengenal diri setiap teman dekat ataupun teman jauhnya Namun bukan untuk dirinya sendiri Ia adalah seorang pejuang Berjuang demi sebuah arti hidup Untuk dibagikan kepada orang-orang yang kehilangan arti hidup Namun bukan untuk dirinya sendiri Ia adalah seorang pencinta Mencintai dan mengasihi setiap orang tanpa terkecuali Untuk menyebarkan rasa cinta tersebut kepada setiap orang Namun bukan untuk dirinya sendiri Ia adalah seorang pemikir Memikirkan hal-hal yang mungkin belum pernah dipikirkan orang Untuk memunculkan suatu inovasi baru Namun bukan untuk dirinya sendiri Ia adalah dirinya sendiri

Jika Aku

Jika aku seekor serigala... Aku akan melolong sekencang mungkin... Di bawah sinar bulan purnama, diatas bukit yang menjulang ke langit... Untuk memberi tahu alam sekitarku... Betapa sakitnya luka yang kuderita... Jika aku seorang penyair... Aku akan menciptakan beribu-ribu karangan... yang mengisahkan pedihnya hatiku... Untuk mengurangi rasa sakit yang kurasa... Jika aku seorang komponis... Akan kukarang berbagai komposisi lagu sedih... yang menggambarkan hancurnya hatiku... Untuk mengekspresikan apa yang sedang kualami... Namun, karena aku seorang manusia biasa... Aku hanya dapat menerima semuanya... dan berusaha untuk bertahan hidup... serta meraih impian-impianku... dengan asa yang masih tersimpan... Walaupun harus hidup dengan luka-luka itu...

Aku Lelah

Aku lelah menghadapi ini semua... Aku terus bertanya dalam hati... Kapankah ini semua harus berakhir? Kapankah ini semua akan selesai? Mungkin memang benar kata kebanyakan orang... "Cinta pertama sulit untuk dilupakan." Tapi, itu semua telah berakhir... Mengapa engkau tidak pernah sadar dan menerima akan hal itu? Kamu pikir, proses "membenci" itu mudah? Tidak, itu tidaklah mudah! Banyak tenaga dan daya pikir yang harus dibuang sia-sia untuk menjalani proses tersebut... dan hal itu membuat urusan yang lebih penting dapat dengan mudah terlupakan... Aku pun tidak mempunyai cukup waktu dan tenaga untuk melakukan itu... Sadarlah, dan lihatlah... Saran yang engkau beri bukanlah sebuah solusi yang baik dan tepat... Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan untuk "melupakan" yang pernah kita alami... Tidak hanya terpaku kepada sebuah kata "membenci" karena membenci berarti masih "mencintai," namun dengan cara yang berbeda....

Lemah

Setiap ku melihat wajahmu... Setiap ku mengingat dirimu.... Setiap ku bertemu denganmu.... Membuat hatiku terasa hancur berkeping-keping... Entah mengapa... Setiap aku berusaha untuk menghindarimu... Selalu saja tidak berhasil... Ada saja hal-hal yang membuat diriku harus kembali mengingat akan hubungan itu... Entah mengapa... Permasalahan ini cukup memberatkanku... Aku tidak mengetahui apa sebabnya... Apakah ini yang disebut sebagai "cinta?"  "Cinta" yang terlalu mendalam?  Mungkin, ada benarnya juga kata-kata yang diucapkan para penyair... Bahwa "cinta" pada awalnya memang menyenangkan... Namun, jika harus berakhir, "cinta" itu akan menjadi menyakitkan...  Bagi mereka yang ber-"cinta" tersebut, ataupun mereka yang menyaksikan "cinta" tersebut...  Ah, memang sepertinya harus kuakui... Aku lemah untuk urusan "cinta".... Hati yang dulu dapat kuubah menjadi keras... Sekar...

Renungku

Merenung.... Mencoba berdamai dengan hal itu... Membuat diriku sedikit tidak nyaman... Hatiku terusik.... Hal yang ingin kutenggelamkan sedalam mungkin... Sedikit banyak harus terapung kembali... Ah, betapa menderitanya diriku ini... Masalah sepele saja sudah membuat diriku menjadi seperti sekarang ini... Bertindak tidak tentu arah... Seakan mencari kompensasi dari apa yang kurasakan saat ini... Berusaha membohongi diri dari apa yang sebenarnya dirasakan.... Agar mampu bertahan di tengah badai pikiran yang lainnya... Mungkin, benar kata orang-orang... "Cinta pertama sangatlah sulit untuk dilupakan" Ya, dan itulah yang terjadi pada diriku saat ini... Berusaha menerima, dan melupakan apa yang pernah terjadi sebelumnya... Namun, itu tidaklah mudah... Mungkin, kamu bilang aku dapat dengan mudah melupakan semuanya... dan bahkan kamu menanyakan caranya kepadaku... Tapi, tidak begitu kenyataanya... Memang, aku terlihat mampu untuk melupakan segalanya... Namun...

Keinginanku

Ah... Kelelahan itu berakhir sudah... Segala pengorbanan yang pernah kulakukan untuknya... Berakhir hanya dalam hitungan detik... Namun... Masih ada rasa membekas di hati... Rasa benci, terluka, kecewa... Bercampur dengan rasa cinta, rindu, dan kasih sayang yang belum pudar... Ah, entah mengapa... Aku masih belum dapat melupakanu sampai sekarang... Aku ingin mengubur dalam-dalam ingatanku akan hari itu... Terasa sangat menyakitkan seandainya harus mengingat semuanya... Aku berusaha menghindari semuanya... termasuk dirimu... Segala pertanyaan yang berkaitan dengan hari itu... Ataupun yang berkaitan dengan hubungan yang sudah lama berakhir... Aku ingin menghindari semuanya.... Namun, entah mengapa... Engkau ingin kembali kepadaku... Segala cara pun kau tempuh... Bahkan, cara-caramu itu mengganggu ketentraman situasi rumahku... Aku sudah menegaskan sikapku untuk tidak menerimamu kembali.... Aku ingin kembali berada dalam kesendirianku yang sudah lama kutinggalka...

Keluh Kesahku

Ah... Sepertinya aku mulai kehilangan tenaga... Badanku sudah mulai rentan... Namun, aku masih memiliki sejumlah pekerjaan yang harus dilakukan... Aku juga masih memiliki kekhawatiran mendalam tentang dirimu... Semakin hari, segala sesuatunya semakin berat... Aku pun hampir kehabisan tempat untuk memikirkan diriku sendiri... Pikiranku hanya terfokus kepada kamu, kedua orang tuaku, dan tugas-tugasku yang semakin hari semakin banyak... Hatiku berteriak: "Aku lelah!!" "Aku capek!!" "Sudah cukup penderitaanku!!" Pikiranku berkata: "Kamu terlalu memaksaku untuk bekerja memikirkan semuanya" Badanku berseru: "Aku butuh istirahat total." "Aku sudah tidak kuat lagi." "Aku mulai hancur!!" Namun, tak kupedulikan mereka semua... Masalah-masalah pribadi mulai membelitku... Tak jarang, mereka menghabiskan daya upayaku... Bahkan, menggerogoti kesehatanku... Namun, aku selalu menyediakan tempat untuk orang-orang ya...