Langsung ke konten utama

Lemah

Setiap ku melihat wajahmu...
Setiap ku mengingat dirimu....
Setiap ku bertemu denganmu....
Membuat hatiku terasa hancur berkeping-keping...

Entah mengapa...
Setiap aku berusaha untuk menghindarimu...
Selalu saja tidak berhasil...
Ada saja hal-hal yang membuat diriku harus kembali mengingat akan hubungan itu...

Entah mengapa...
Permasalahan ini cukup memberatkanku...
Aku tidak mengetahui apa sebabnya...
Apakah ini yang disebut sebagai "cinta?" 
"Cinta" yang terlalu mendalam? 

Mungkin, ada benarnya juga kata-kata yang diucapkan para penyair...
Bahwa "cinta" pada awalnya memang menyenangkan...
Namun, jika harus berakhir, "cinta" itu akan menjadi menyakitkan... 
Bagi mereka yang ber-"cinta" tersebut, ataupun mereka yang menyaksikan "cinta" tersebut... 

Ah, memang sepertinya harus kuakui...
Aku lemah untuk urusan "cinta"....
Hati yang dulu dapat kuubah menjadi keras...
Sekarang sudah terlalu lemah dan terluka...

Aku hanya bisa menerima semuanya...
Ya, berusaha menerima apa yang terjadi....
Termasuk berakhirnya hubunganmu denganku...
Mungkin, akan menjadi sesuatu yang tak akan terlupakan...
Hingga saatnya nanti, ketika segala sesuatu harus berakhir....
dan terlupakan dengan sendirinya...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untuk Mereka yang sedang Berjuang

Untuk kalian yang sedang berjuang, entah apapun yang kalian perjuangkan Semoga perjuangan kalian tidak berakhir sia-sia karena kehilangan pamor Semoga motivasi perjuangan kalian berasal dari hati yang terdalam Bukan karena hanya "efek latah" maupun karena ego pribadi Melainkan atas dasar kemanusiaan yang telah lama hilang dari peradaban ini Untuk kalian yang sedang berjuang, entah apapun yang kalian perjuangkan Semoga perjuangan kalian menghasilkan persatuan, bukan perpecahan Semoga apa yang kalian perjuangkan pun bukan membuat kita semakin tercerai-berai Namun semakin menyadari bahwa perbedaan adalah cara kita untuk semakin bersatu Serta semakin mengenal satu dengan yang lainnya sebagai sesama "orang merdeka" Untuk kalian yang sedang berjuang, entah apapun yang kalian perjuangkan Semoga perjuangan kalian semakin menyadarkan semua orang akan kebinatangan manusia Yang semakin hari semakin menjadi-jadi, dan semakin sulit dikendalikan Semoga agenda p...

Beberapa pesawat terbaik dari era Perang Dunia II

Perang Dunia II adalah sebuah perang yang menjadi perang yang mulai memakai senjata-senjata terbarukan, khususnya pesawat tempur yang sangat membatu peran para negara-negara baik itu negara penjajah ataupun negara pembebas dalam menghancurkan sasaran dan membantu gerak pasukan darat. Berikut ini adalah beberapa pesawat terbaik dan tercanggih dari era Perang Dunia II 1. P-51 Mustang Pesawat pemburu buatan North American Aviation ini adalah sebuah pesawat buatan Amerika yang tidak hanya dipakai oleh AU Amerika, tetapi juga dipakai oleh AU negara-negara sekutu (termasuk Inggris) untuk menghadapi kekuatan AU Jerman yang waktu itu diperkuat oleh pesawat pemburu berteknologi tinggi Messerschmitt Me-109G dan pembom tukik Junkers Stuka. Pesawat ini juga digunakan oleh negara pembuatnya untuk menghadapi pesawat AU Jepang yang paling terkenal yaitu Mitsubishi A6M1 "Zero" yang walaupun persenjataannya kurang baik, tetapi memiliki kecepatan serta kelincahan yang sangat baik. 2. Mess...

Apa Maksudnya?

Ah... Sudah sekian lama aku menutup segala kemungkinan itu... Sebab, "kegagalan" itu cukup membebani sampai saat ini... "Mengapa aku terlalu tergesa-gesa? Mengapa aku "dibutakan?" "Mengapa aku terlena dengan perasaan itu, dan mengizinkannya mengontrol diriku?" Begitu pertanyaan yang terus terngiang di kepalaku... Bodoh, sangat bodoh! Seandainya pada waktu itu aku memutuskan untuk tidak.... Ah sudahlah, bubur sudah terlanjur dipesan dan dimakan, bahkan sudah dibayar pula... Segalanya sudah terjadi, dan berakhir.... Kalau kata orang, berujung pada kegagalan... Sudah cukup lama sejak "kegagalan" itu, aku terus berusaha untuk menata diri... Menggapai kembali cita-cita yang sempat tertunda... Menajamkan arah dan tujuan hidup.... Sambil terus berupaya untuk menjauhkan diri dan melupakan segala perasaan-perasaan... yang bisa saja membuatku "jatuh" pada hal yang sama... "Ah, mungkin memang aku ditakdirkan untuk hi...