Ah...
Sudah sekian lama aku menutup segala kemungkinan itu...
Sebab, "kegagalan" itu cukup membebani sampai saat ini...
"Mengapa aku terlalu tergesa-gesa? Mengapa aku "dibutakan?"
"Mengapa aku terlena dengan perasaan itu, dan mengizinkannya mengontrol diriku?"
Begitu pertanyaan yang terus terngiang di kepalaku...
Bodoh, sangat bodoh!
Seandainya pada waktu itu aku memutuskan untuk tidak....
Ah sudahlah, bubur sudah terlanjur dipesan dan dimakan, bahkan sudah dibayar pula...
Segalanya sudah terjadi, dan berakhir....
Kalau kata orang, berujung pada kegagalan...
Sudah cukup lama sejak "kegagalan" itu, aku terus berusaha untuk menata diri...
Menggapai kembali cita-cita yang sempat tertunda...
Menajamkan arah dan tujuan hidup....
Sambil terus berupaya untuk menjauhkan diri dan melupakan segala perasaan-perasaan...
yang bisa saja membuatku "jatuh" pada hal yang sama...
"Ah, mungkin memang aku ditakdirkan untuk hidup seorang diri dan idealis", begitu kataku...
Namun, mengapa Engkau mengizinkan "hal itu" kembali mendatangiku?
Mengapa setelah sekian lama, aku "diizinkan" untuk kembali mengalami sebuah perasaan...
Perasaan yang sudah sejak "kegagalan" itu terus berusaha kuhindari dan kukubur....
Supaya tidak lagi terjadi sebuah "kegagalan yang sama"
dan aku tidak lagi di cap sebagai manusia yang walaupun cukup baik dalam hal kognitif...
Tetapi "gagal" dalam hal perasaan, termasuk percintaan...
Tetapi mengapa justru hal tersebutlah yang "bangkit dari kubur"?
Apakah Engkau ingin mengajar dan menghajarku kembali lewat "perasaan" ini?
Atau, apakah Engkau ingin memberikan aku sebuah kesempatan untuk memperbaiki diri...
dan memperbaiki kesalahan di masa lampau?
Apakah Engkau ingin mengingatka kepadaku bahwa manusia tetaplah sebuah "makhluk sosial"?
Atau, apakah Engkau ingin aku untuk mendalami segala rencana-Mu yang sungguh misterius...
dan kadang tidak tertebak itu?
Apakah maksud-Mu dari semua ini?
Jakarta - April 29, 2019
Di tengah hiruk pikuk kota yang tak pernah tidur ini
Komentar
Posting Komentar