Hai Adinda, sudah lama kita tidak berjumpa.
Bagaimana kabarmu di sana?
Aku berharap kabarmu baik-baik saja.
Adinda, ada hal yang ingin kubicarakan.
Adinda, sejak peristiwa itu,
Kita sudah jarang bertemu.
Kita tidak lagi bertegur sapa, bahkan
Rasanya kita sudah tidak mengenal lagi satu sama lain.
Adinda, memang akulah yang bersalah,
Akulah yang memutuskan untuk mengakhiri hubungan kita.
Memang, banyak faktor yang melatari hal tersebut.
Tetapi perlu kau ketahui, memang hubungan kita sudah tidak mungkin lagi untuk diteruskan.
Adinda, sejak saat itu,
Rasanya semua hari berubah, tidak seperti biasanya.
Aku pun hidup dalam rasa bersalah yang sangat dalam, bahkan sampai hari ini.
Walaupun begitu, tidak ada keinginanku untuk kembali kepadamu.
Namun Adinda, saat ini aku sudah sedikit terhibur .
Aku senang mendengarmu memiliki tambatan hati yang baru.
Setidaknya, satu harapanku telah terkabul.
Aku pun berharap agar kamu memiliki kehidupan yang bahagia dengannya.
Adinda, aku pun berharap agar kamu berbahagia dengannya.
Aku juga berharap kita berjalan di jalan yang berbeda.
Aku dengan jalanku sendiri.
dan kamu dengan jalanmu.
Namun, jika memang jalan itu harus bertemu,
Aku berharap kamu telah bahagia dengannya.
Dengan orang yang saat ini menjadi tambatan hatimu.
Setidaknya, hal itu membuatku dapat sedikit tersenyum,
selagi aku terus berproses, untuk mengubur dan memendam rasa bersalah ini.
dari Aku
yang dulu pernah mengisi hari-harimu
Komentar
Posting Komentar