Langsung ke konten utama

Memahami Kehidupan


Kadang, aku bertanya di dalam kehidupan ini...
Mengapa ada kematian?
Mengapa ada kelahiran?
Mengapa ada duka?
Mengapa ada suka?
Mengapa ada perpisahan?
Mengapa ada pertemuan?
Mengapa ada kepunahan?
Mengapa ada hal-hal baru?
Dan mengapa-mengapa yang lainnya?

Aku terus mencari jawab soal itu...
Lewat bacaan, ilmu pengetahuan, percakapan...
Bahkan lewat pengalaman hidup itu sendiri...
Namun, semakin aku mencari...
Semakin aku makin tidak mengerti...
Bahkan semakin aku terlihat bodoh...
Bukan karena aku tidak tahu...
Melainkan karena aku semakin tahu...

Mungkin benar kata pepatah kuno...
Kosong adalah isi, dan isi adalah kosong...
Semakin kita mencari, semakin kita tidak mengetahui...
Mengapa harus terjadi demikian?
Bukankah semakin kita mencari, semakin kita mengetahui?
Apakah ini yang disebut dengan "misteri kehidupan"?
Atau apakah ini yang disebut dengan "kejamnya hidup"?

Atau mungkin, ini disebabkan oleh pemahaman kita yang sangat kurang...
Karena kita kurang, bahkan tidak mau...
Untuk memahami kehidupan itu sendiri...
Kehidupan yang memiliki keseimbangan tersendiri...
Yang mungkin kita tidak pernah ketahui...
Sampai kehidupan itulah yang menyingkapkannya kepada kita...



Jakarta, Januari 7, 2018
20.37
Saat sedang berusaha menyelesaikan khotbah untuk esok hari
di sebuah kedai kopi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untuk Mereka yang sedang Berjuang

Untuk kalian yang sedang berjuang, entah apapun yang kalian perjuangkan Semoga perjuangan kalian tidak berakhir sia-sia karena kehilangan pamor Semoga motivasi perjuangan kalian berasal dari hati yang terdalam Bukan karena hanya "efek latah" maupun karena ego pribadi Melainkan atas dasar kemanusiaan yang telah lama hilang dari peradaban ini Untuk kalian yang sedang berjuang, entah apapun yang kalian perjuangkan Semoga perjuangan kalian menghasilkan persatuan, bukan perpecahan Semoga apa yang kalian perjuangkan pun bukan membuat kita semakin tercerai-berai Namun semakin menyadari bahwa perbedaan adalah cara kita untuk semakin bersatu Serta semakin mengenal satu dengan yang lainnya sebagai sesama "orang merdeka" Untuk kalian yang sedang berjuang, entah apapun yang kalian perjuangkan Semoga perjuangan kalian semakin menyadarkan semua orang akan kebinatangan manusia Yang semakin hari semakin menjadi-jadi, dan semakin sulit dikendalikan Semoga agenda p...

Beberapa pesawat terbaik dari era Perang Dunia II

Perang Dunia II adalah sebuah perang yang menjadi perang yang mulai memakai senjata-senjata terbarukan, khususnya pesawat tempur yang sangat membatu peran para negara-negara baik itu negara penjajah ataupun negara pembebas dalam menghancurkan sasaran dan membantu gerak pasukan darat. Berikut ini adalah beberapa pesawat terbaik dan tercanggih dari era Perang Dunia II 1. P-51 Mustang Pesawat pemburu buatan North American Aviation ini adalah sebuah pesawat buatan Amerika yang tidak hanya dipakai oleh AU Amerika, tetapi juga dipakai oleh AU negara-negara sekutu (termasuk Inggris) untuk menghadapi kekuatan AU Jerman yang waktu itu diperkuat oleh pesawat pemburu berteknologi tinggi Messerschmitt Me-109G dan pembom tukik Junkers Stuka. Pesawat ini juga digunakan oleh negara pembuatnya untuk menghadapi pesawat AU Jepang yang paling terkenal yaitu Mitsubishi A6M1 "Zero" yang walaupun persenjataannya kurang baik, tetapi memiliki kecepatan serta kelincahan yang sangat baik. 2. Mess...

Apa Maksudnya?

Ah... Sudah sekian lama aku menutup segala kemungkinan itu... Sebab, "kegagalan" itu cukup membebani sampai saat ini... "Mengapa aku terlalu tergesa-gesa? Mengapa aku "dibutakan?" "Mengapa aku terlena dengan perasaan itu, dan mengizinkannya mengontrol diriku?" Begitu pertanyaan yang terus terngiang di kepalaku... Bodoh, sangat bodoh! Seandainya pada waktu itu aku memutuskan untuk tidak.... Ah sudahlah, bubur sudah terlanjur dipesan dan dimakan, bahkan sudah dibayar pula... Segalanya sudah terjadi, dan berakhir.... Kalau kata orang, berujung pada kegagalan... Sudah cukup lama sejak "kegagalan" itu, aku terus berusaha untuk menata diri... Menggapai kembali cita-cita yang sempat tertunda... Menajamkan arah dan tujuan hidup.... Sambil terus berupaya untuk menjauhkan diri dan melupakan segala perasaan-perasaan... yang bisa saja membuatku "jatuh" pada hal yang sama... "Ah, mungkin memang aku ditakdirkan untuk hi...