Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Curhat

Ah, sebenarnya aku agak tidak suka dalam kondisi seperti ini Entah apa yang kurasa saat ini Pikiranku sangat kacau, tidak seperti biasanya Namun, itulah kenyataanya, sangat sulit untuk memfokuskan diri  Entah apa yang ada di dalam pikiranku saat ini Entah kenapa selalu memikirkan hal-hal yang sangat sepele Ya, tidak terlalu sepele juga, namun sebenarnya bisa dikesampingkan  Aku sangat terganggu dengan hal ini, dan aku merasa sangat tidak nyaman Ah, baiklah, aku terpaksa menceritakan apa yang ada dalam pikiranku saat ini Entah kenapa pikiranku selalu memikirkan Dia Dia, seorang perempuan, yang memikatku melalui kecakapannya  Entah kenapa aku sangat tertarik dengannya, padahal kami sangat berseberangan  Ah, entah sejak kapan aku memikirkannya Mungkin, sejak pertama kali kami bertemu, tapi tidak juga  Kami belum lama saling bertemu, dan intensitas pertemuan kami sangat jarang Namun entah mengapa, aku selalu terpikir akan sosok dir...

Tak Terbalas

Ah, sudah hampir empat tahun sejak peristiwa itu Namun, masih saja perasaan itu muncul di hati ini Aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk lari dari perasaan itu Tapi apa boleh dikata, aku belum bisa sepenuhnya  move on Mungkin memang semua ini salahku Aku terlalu banyak berharap untuk memiliki perasaanmu saat itu Namun, apa boleh dikata Kamu menolakku, dan lebih memilih orang lain Aku bisa menerima keputusanmu saat itu Walaupun aku juga tidak bisa menyembunyikan rasa kesal atas hal tersebut Aku juga sadar akan keadaan diriku pada saat itu Masih terlalu kecil, tidak berpengalaman, dan masih sangar kekanak-kanakan Entah kenapa perasaan itu kembali muncul Aku kembali melihat dirimu sama seperti waktu pertama kali aku mengenalmu Lugu, menarik, kritis, dan memiliki gesture  yang baik Walaupun, kita sudah tidak semuda waktu pertama kita bertemu Aku tahu, sekarang kamu sudah ada yang punya Namun, aku juga tidak bisa menahan perasaan yang mulai sering muncul ...

Terjepit

Terjepit... Mungkin kata itu adalah kata yang paling tepat untuk menggambarkan perasaanku saat ini Harapan dan niatku semakin tidak sejalan dengan realitas yang kuhadapi Ya, memang persoalan ini sudah berkali-kali aku hadapi Namun, entah mengapa, kali ini terasa sedikit berbeda... Ini bermula ketika aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan berpacaranku. Bukan karena alasan kehadiran orang ke-3, namun memang hubungan tersebut sudah "kurang enak" Banyak persoalan, bahkan perbedaan prinsip yang menyebabkan hal tersebut terjadi Tentunya, yang dilibatkan disini tidak hanya dua pihak, namun juga melibatkan keluargaku dan keluarganya Aku pun sudah bisa sedikit berdamai dengan peristiwa tersebut, namun bukan ini inti masalahnya. Keterjepitanku saat ini lebih kompleks daripada yang sebelumnya Memang tidak jauh dari persoalan berpacaran dan cinta, namun kali ini rasanya sangat berbeda Aku mengalami keterjepitan yang aneh Mulai dari terjepit karena situasi move on  yang k...

Detak Jantung

Setiap hari, setiap waktu Kondisi jantung ini semakin tidak stabil Ditambah lagi, penyakit maag yang sejak lama 'ku derita Semuanya semakin kompleks saja, sama dengan kehidupan yang semakin hari semakin sulit Semakin menuntut kemampuan untuk pintar-pintar memanfaatkan situasi yang terjadi Ah, lupakanlah sejenak impian-impian yang lama kuimpikan Mulai dari studi lanjut di luar negeri, sampai berkeliling Eropa untuk liburan Nafas ini sudah semakin pendek karena asma yang "diturunkan" ayahku kepadaku Masih bisa bangun setiap hari saja sudah merupakan anugerah bagiku Kalau bukan karena pengasihan Sang Pencipta, mungkin aku tidak bisa sampai seperti sekarang ini Ah, sudahlah, mungkin itu memang seharusnya seperti itu Mungkin jika dapat dibandingkan, kemampuanku tidak ada apa-apanya dibandingkan kerentananku Tapi, apa boleh buat, the show must go on Hidup sama saja seperti sebuah pertunjukkan bagiku, karena itulah pekerjaan sampinganku selain sebagai seorang pela...

Ia

Ia adalah seorang pekerja Bekerja membanting tulang siang dan malam Untuk memenuhi dan memberikan yang terbaik bagi orang lain Namun bukan untuk dirinya sendiri Ia adalah seorang teman Teman yang selalu setia mendampingi orang di saat senang dan susah Untuk mengenal diri setiap teman dekat ataupun teman jauhnya Namun bukan untuk dirinya sendiri Ia adalah seorang pejuang Berjuang demi sebuah arti hidup Untuk dibagikan kepada orang-orang yang kehilangan arti hidup Namun bukan untuk dirinya sendiri Ia adalah seorang pencinta Mencintai dan mengasihi setiap orang tanpa terkecuali Untuk menyebarkan rasa cinta tersebut kepada setiap orang Namun bukan untuk dirinya sendiri Ia adalah seorang pemikir Memikirkan hal-hal yang mungkin belum pernah dipikirkan orang Untuk memunculkan suatu inovasi baru Namun bukan untuk dirinya sendiri Ia adalah dirinya sendiri

Jika Aku

Jika aku seekor serigala... Aku akan melolong sekencang mungkin... Di bawah sinar bulan purnama, diatas bukit yang menjulang ke langit... Untuk memberi tahu alam sekitarku... Betapa sakitnya luka yang kuderita... Jika aku seorang penyair... Aku akan menciptakan beribu-ribu karangan... yang mengisahkan pedihnya hatiku... Untuk mengurangi rasa sakit yang kurasa... Jika aku seorang komponis... Akan kukarang berbagai komposisi lagu sedih... yang menggambarkan hancurnya hatiku... Untuk mengekspresikan apa yang sedang kualami... Namun, karena aku seorang manusia biasa... Aku hanya dapat menerima semuanya... dan berusaha untuk bertahan hidup... serta meraih impian-impianku... dengan asa yang masih tersimpan... Walaupun harus hidup dengan luka-luka itu...

Aku Lelah

Aku lelah menghadapi ini semua... Aku terus bertanya dalam hati... Kapankah ini semua harus berakhir? Kapankah ini semua akan selesai? Mungkin memang benar kata kebanyakan orang... "Cinta pertama sulit untuk dilupakan." Tapi, itu semua telah berakhir... Mengapa engkau tidak pernah sadar dan menerima akan hal itu? Kamu pikir, proses "membenci" itu mudah? Tidak, itu tidaklah mudah! Banyak tenaga dan daya pikir yang harus dibuang sia-sia untuk menjalani proses tersebut... dan hal itu membuat urusan yang lebih penting dapat dengan mudah terlupakan... Aku pun tidak mempunyai cukup waktu dan tenaga untuk melakukan itu... Sadarlah, dan lihatlah... Saran yang engkau beri bukanlah sebuah solusi yang baik dan tepat... Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan untuk "melupakan" yang pernah kita alami... Tidak hanya terpaku kepada sebuah kata "membenci" karena membenci berarti masih "mencintai," namun dengan cara yang berbeda....

Lemah

Setiap ku melihat wajahmu... Setiap ku mengingat dirimu.... Setiap ku bertemu denganmu.... Membuat hatiku terasa hancur berkeping-keping... Entah mengapa... Setiap aku berusaha untuk menghindarimu... Selalu saja tidak berhasil... Ada saja hal-hal yang membuat diriku harus kembali mengingat akan hubungan itu... Entah mengapa... Permasalahan ini cukup memberatkanku... Aku tidak mengetahui apa sebabnya... Apakah ini yang disebut sebagai "cinta?"  "Cinta" yang terlalu mendalam?  Mungkin, ada benarnya juga kata-kata yang diucapkan para penyair... Bahwa "cinta" pada awalnya memang menyenangkan... Namun, jika harus berakhir, "cinta" itu akan menjadi menyakitkan...  Bagi mereka yang ber-"cinta" tersebut, ataupun mereka yang menyaksikan "cinta" tersebut...  Ah, memang sepertinya harus kuakui... Aku lemah untuk urusan "cinta".... Hati yang dulu dapat kuubah menjadi keras... Sekar...

Renungku

Merenung.... Mencoba berdamai dengan hal itu... Membuat diriku sedikit tidak nyaman... Hatiku terusik.... Hal yang ingin kutenggelamkan sedalam mungkin... Sedikit banyak harus terapung kembali... Ah, betapa menderitanya diriku ini... Masalah sepele saja sudah membuat diriku menjadi seperti sekarang ini... Bertindak tidak tentu arah... Seakan mencari kompensasi dari apa yang kurasakan saat ini... Berusaha membohongi diri dari apa yang sebenarnya dirasakan.... Agar mampu bertahan di tengah badai pikiran yang lainnya... Mungkin, benar kata orang-orang... "Cinta pertama sangatlah sulit untuk dilupakan" Ya, dan itulah yang terjadi pada diriku saat ini... Berusaha menerima, dan melupakan apa yang pernah terjadi sebelumnya... Namun, itu tidaklah mudah... Mungkin, kamu bilang aku dapat dengan mudah melupakan semuanya... dan bahkan kamu menanyakan caranya kepadaku... Tapi, tidak begitu kenyataanya... Memang, aku terlihat mampu untuk melupakan segalanya... Namun...

Keinginanku

Ah... Kelelahan itu berakhir sudah... Segala pengorbanan yang pernah kulakukan untuknya... Berakhir hanya dalam hitungan detik... Namun... Masih ada rasa membekas di hati... Rasa benci, terluka, kecewa... Bercampur dengan rasa cinta, rindu, dan kasih sayang yang belum pudar... Ah, entah mengapa... Aku masih belum dapat melupakanu sampai sekarang... Aku ingin mengubur dalam-dalam ingatanku akan hari itu... Terasa sangat menyakitkan seandainya harus mengingat semuanya... Aku berusaha menghindari semuanya... termasuk dirimu... Segala pertanyaan yang berkaitan dengan hari itu... Ataupun yang berkaitan dengan hubungan yang sudah lama berakhir... Aku ingin menghindari semuanya.... Namun, entah mengapa... Engkau ingin kembali kepadaku... Segala cara pun kau tempuh... Bahkan, cara-caramu itu mengganggu ketentraman situasi rumahku... Aku sudah menegaskan sikapku untuk tidak menerimamu kembali.... Aku ingin kembali berada dalam kesendirianku yang sudah lama kutinggalka...