Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

Perhentian terakhir

Langit pun mulai gelap... Pertanda malam sudah akan tiba... Ah, sepertinya masih jauh perjalanan ini... Tapi, badanku sepertinya sudah tidak kuat lagi untuk meneruskan ini semua... Luka-luka ini tidak membaik, melainkan membusuk... Infeksi pun mulai nampak di sekujur tubuhku... Aku pun mulai tidak berdaya menghadapi semua ini... Wine yang aku miliki pun sudah habis... Badanku melemah.... Semakin lemah.... Aku pun terjatuh... Hampir tidak sadarkan diri... Tiba-tiba, aku melihat seorang perempuan yang mendatangiku... Ia membangunkanku dan mengajakku ke rumahnya yang tidak jauh dari tempatku terjatuh... Ia mempersilahkanku duduk di ruang tamunya... Menunggunya untuk mengambil beberapa obat untuk mengobati luka-lukaku... Setelah ia memperban dan mengobati luka-lukaku, ia pun bertanya mengenai tujuanku... Aku hanya menjawab bahwa aku tidak memiliki tujuan, hanya berjalan mengikuti arah angin... Untuk menjadi pelampiasan... Bagi mereka yang terluka ataupun dikecewakan... ...

Sakit hati (?)

Ah, panasnya terik matahari mulai menyengat tubuhku yang penuh luka... Aku pun sadar kalau hari sudah siang... Itu menjadi pertanda bahwa aku harus kembali melanjutkan perjalananku... Walaupun masih terasa perih, aku memaksakan diri untuk kembali berjalan... Huh, sepertinya ketahanan tubuhku mulai melemah... Luka-luka itu sepertinya tidak hanya menggerogoti bagian luar tubuhku saja... Tapi juga mulai menggerogoti kesehatanku secara perlahan-lahan... Tapi untungnya, aku masih memiliki tenaga untuk melanjutkan perjalanan ini... Semilir angin menambah rasa perih yang ada... Luka-luka di tubuhku masih menganga cukup parah... Tapi aku berharap masih bisa menyembuhkan mereka yang terluka... Tapi, mudah-mudahan aku tidak dilukai lagi secara fisik... Di tengah perjalanan, aku kembali melihat ada seorang perempuan yang duduk termangu... Ia termangu melihat sebuah baliho yang menawarkan paket pernikahan... Aku pun kembali menanyakan apa yang terjadi pada dirinya... Ternyata, ia te...

Kecewa (?)

Dewi Mentari menunjukkan wajahnya... Menggantikan Dewi Rembulan yang pergi kepada belahan dunia lain... Embun-embun pagi mulai bermunculan di atas rumput-rumput hijau... Burung-burung pun mulai bersiul, pertanda pagi sudah tiba... Aku pun terbangun, setelah tertidur karena menahan rasa sakit yang masih mendera... Ternyata, luka-luka yang semalam itu terlalu dalam, sehingga masih basah dan belum sembuh benar... Ah, memang perih, tapi aku harus kembali berjalan... Menyusuri luasnya tanah ini dan berusaha memperbaiki segala sesuatu... Aku pun bangun dan berjalan, walaupun harus sedikit menahan perih dan rasa sakit yang masih tersisa... Menyusuri luasnya padang belantara yang terbentang luas di hadapanku... Menembus hutan-hutan lebat yang ada... Serta melampaui gurun-gurun pasir yang sering menghasilkan badai pasir... Tiba-tiba, aku melihat ada seorang gadis yang duduk sambil menangis... Aku pun memberanikan diri untuk bertanya kepadanya... Ternyata, ia dikecewakan oleh teman...

Sendiri (?)

Angin malam mulai berhembus... Dewi Rembulan pun menunjukkan cahayanya bersama para bintang... Ah, pertanda pesta akan dimulai... Terdengar seseorang mengajak seluruh hadirin untuk bergabung di tempat yang telah disiapkan untuk berdansa... Para pemusik pun mulai memainkan lagu-lagunya... Tchaikovsky, Beethoven, Pachelbel, sampai yang kontemporer... Semua orang pun mulai mengajak setiap pasangannya untuk berdansa... Sedangkan aku, hanya duduk sendirian sambil meminum segelas wine yang sudah disediakan... Mereka semua berdansa dengan ceria... Tawa, canda, terpancar dari muka setiap mereka... "Ah, mungkin pesta ini memang bukan untukku" Tiba-tiba, aku melihat seorang perempuan... Ia hanya duduk, melihat semua temannya yang sedang berdansa... Aku pun memberanikan diri untuk bertanya kepadanya... Ia pun menjawabku, dan menjelaskan alasannya untuk tidak berdansa karena ia memang tidak bisa melakukan itu... Aku pun mengajarinya untuk berdansa... Ya, memang ilmuku ha...