Eurofighter Typhoon adalah pesawat tempur bermesin jet-afterburner ganda yang dibuat oleh Eurofighter GmbH. Pesawat ini adalah pesawat yang diminati oleh banyak negara untuk dijadikan bagian dari kekuatan angkatan udaranya, karena memiliki berbagai kemampuan yang hampir setara dengan pesawat F-22 "Raptor" buatan Amerika yang tidak dijual ke pasaran, ataupun dengan pesawat Gripen NG buatan Swedia. Pesawat ini kerap dipergunakan dalam berbagai perang, seperti contohnya antara lain adalah perang yang masih sangat baru, yaitu perang Libya. Pesawat Typhoon milik AU Inggris digabungkan dengan pesawat Dassault Rafale milik AU Perancis dan F/A-18 "Hornet" milik AU Marinir Amerika atau U.S. Marine dalam tugasnya membantu pihak oposisi Libya menggulingkan pemerintahan Moammar Khadafi. Dalam perang ini, 1 pesawat Typhoon jatuh akibat kerusakan mesin. Diluar itu semua, pesawat ini memiliki pemakai utama seperti AU Austria, AU Jerman, AU Saudi Arabia, dan AU Italia, Spanyol serta Royal Air Force atau AU Inggris sendiri. Pesawat ini-pun memiliki pelanggan yang potensial seperti Jepang, Yunani, Denmark, Romania, Qatar, India, dan mungkin Indonesia yang akan segera melaksanakan peremajaan angkatan udara.
Ah... Sudah sekian lama aku menutup segala kemungkinan itu... Sebab, "kegagalan" itu cukup membebani sampai saat ini... "Mengapa aku terlalu tergesa-gesa? Mengapa aku "dibutakan?" "Mengapa aku terlena dengan perasaan itu, dan mengizinkannya mengontrol diriku?" Begitu pertanyaan yang terus terngiang di kepalaku... Bodoh, sangat bodoh! Seandainya pada waktu itu aku memutuskan untuk tidak.... Ah sudahlah, bubur sudah terlanjur dipesan dan dimakan, bahkan sudah dibayar pula... Segalanya sudah terjadi, dan berakhir.... Kalau kata orang, berujung pada kegagalan... Sudah cukup lama sejak "kegagalan" itu, aku terus berusaha untuk menata diri... Menggapai kembali cita-cita yang sempat tertunda... Menajamkan arah dan tujuan hidup.... Sambil terus berupaya untuk menjauhkan diri dan melupakan segala perasaan-perasaan... yang bisa saja membuatku "jatuh" pada hal yang sama... "Ah, mungkin memang aku ditakdirkan untuk hi...
Komentar
Posting Komentar