Langsung ke konten utama

Perasaanku

Apa ini?
Perasaan macam apa ini?
Aku sama sekali belum pernah mengalaminya...
Apa yang menyebabkannya pun aku tidak tahu...
Aku berusaha mencari penjelasannya, namun sampai sekarang belum kudapat...

Apakah ini yang disebut perasaan yang "belum selesai"?
Ah, ini tidak mungkin, sangat mustahil untuk terjadi...
Mungkin ini hanya impuls-impuls sisa yang mungkin masih ada..
Atau, bisa jadi ini cuma sekelebatan memori yang ya, hanya hidup dalam keadaan tertentu saja...
Namun, hal-hal ini cukup mengganggu, terlebih ketika mereka menciptakan reaksi kompleks...
Rasanya lebih baik pikiranku diberhentikan sejenak ketimbang mereka harus muncul...

Walaupun begitu, terkadang reaksi tersebut tidak selamanya menghasilkan yang buruk saja...
Ada kalanya aku bisa tersenyum ketika reaksi tersebut muncul...
Tetapi ada kalanya juga aku harus sedikit "menguras batin" ketika reaksi tersebut muncul...
Ah, agak aneh memang,  tapi ya inilah yang terjadi...
Apakah ini menunjukkan bahwa memori-memori tersebut terlalu sayang untuk dibuang?
Atau, ini menunjukkan bahwa aku belum bisa memaafkan diriku sampai sekarang?

Ah, aku tidak mau terlalu pusing dengan kedua pertanyaan tersebut...
Lebih baik  aku melanjutkan hidupku saja, karena masih banyak hal yang bisa kukerjakan...
Ketimbang hanya mencari jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan semu ini...



Bekasi, Oktober 29, 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untuk Mereka yang sedang Berjuang

Untuk kalian yang sedang berjuang, entah apapun yang kalian perjuangkan Semoga perjuangan kalian tidak berakhir sia-sia karena kehilangan pamor Semoga motivasi perjuangan kalian berasal dari hati yang terdalam Bukan karena hanya "efek latah" maupun karena ego pribadi Melainkan atas dasar kemanusiaan yang telah lama hilang dari peradaban ini Untuk kalian yang sedang berjuang, entah apapun yang kalian perjuangkan Semoga perjuangan kalian menghasilkan persatuan, bukan perpecahan Semoga apa yang kalian perjuangkan pun bukan membuat kita semakin tercerai-berai Namun semakin menyadari bahwa perbedaan adalah cara kita untuk semakin bersatu Serta semakin mengenal satu dengan yang lainnya sebagai sesama "orang merdeka" Untuk kalian yang sedang berjuang, entah apapun yang kalian perjuangkan Semoga perjuangan kalian semakin menyadarkan semua orang akan kebinatangan manusia Yang semakin hari semakin menjadi-jadi, dan semakin sulit dikendalikan Semoga agenda p...

Beberapa pesawat terbaik dari era Perang Dunia II

Perang Dunia II adalah sebuah perang yang menjadi perang yang mulai memakai senjata-senjata terbarukan, khususnya pesawat tempur yang sangat membatu peran para negara-negara baik itu negara penjajah ataupun negara pembebas dalam menghancurkan sasaran dan membantu gerak pasukan darat. Berikut ini adalah beberapa pesawat terbaik dan tercanggih dari era Perang Dunia II 1. P-51 Mustang Pesawat pemburu buatan North American Aviation ini adalah sebuah pesawat buatan Amerika yang tidak hanya dipakai oleh AU Amerika, tetapi juga dipakai oleh AU negara-negara sekutu (termasuk Inggris) untuk menghadapi kekuatan AU Jerman yang waktu itu diperkuat oleh pesawat pemburu berteknologi tinggi Messerschmitt Me-109G dan pembom tukik Junkers Stuka. Pesawat ini juga digunakan oleh negara pembuatnya untuk menghadapi pesawat AU Jepang yang paling terkenal yaitu Mitsubishi A6M1 "Zero" yang walaupun persenjataannya kurang baik, tetapi memiliki kecepatan serta kelincahan yang sangat baik. 2. Mess...

Apa Maksudnya?

Ah... Sudah sekian lama aku menutup segala kemungkinan itu... Sebab, "kegagalan" itu cukup membebani sampai saat ini... "Mengapa aku terlalu tergesa-gesa? Mengapa aku "dibutakan?" "Mengapa aku terlena dengan perasaan itu, dan mengizinkannya mengontrol diriku?" Begitu pertanyaan yang terus terngiang di kepalaku... Bodoh, sangat bodoh! Seandainya pada waktu itu aku memutuskan untuk tidak.... Ah sudahlah, bubur sudah terlanjur dipesan dan dimakan, bahkan sudah dibayar pula... Segalanya sudah terjadi, dan berakhir.... Kalau kata orang, berujung pada kegagalan... Sudah cukup lama sejak "kegagalan" itu, aku terus berusaha untuk menata diri... Menggapai kembali cita-cita yang sempat tertunda... Menajamkan arah dan tujuan hidup.... Sambil terus berupaya untuk menjauhkan diri dan melupakan segala perasaan-perasaan... yang bisa saja membuatku "jatuh" pada hal yang sama... "Ah, mungkin memang aku ditakdirkan untuk hi...