Langsung ke konten utama

Misi Terakhir



Ketika panggilan itu datang...
Ketika pengeras suara di ruang kabin kapal induk ataupun di ruang tunggu pangkalan udara berbunyi:
"Musuh berada di jangkauan radar, saatnya pergi untuk menghadapi mereka!"
Aku pun tahu bahwa itu merupakan pertanda untuk pergi berperang...
Berperang menghadapi musuh yang mungkin memiliki teknologi persenjataan dan kemampuan berperang yang lebih baik...

Hanya ada dua kemungkinan...
Kemungkinan yang terbaik adalah dapat memenangi peperangan, menyelesaikan seluruh objectives, dan dapat kembali ke markas dengan selamat...
Kemungkinan kedua adalah kemungkinan yang terburuk...
Tidak dapat memenangi peperangan, tidak dapat menyelesaikan seluruh mission objectives yang diberikan oleh komandan, dan tidak dapat kembali dengan selamat atau Missing in Action.

Mungkin...
Misi kali ini akan menjadi misi terakhirku...
Mungkin aku dapat menyelesaikannya dengan baik dan sempurna...
Mungkin juga aku tidak dapat menyelesaikannya dengan baik, dan hilang entah kemana...

Mungkin saja aku dapat menembak jatuh seluruh pesawat musuh...
Mungkin saja, malah aku yang ditembak jatuh oleh pesawat musuh...
Segala kemungkinan bisa terjadi, dan
Apapun dapat menjadi hasilnya...

Tetapi...
Lupakanlah segala pikiran dan kemungkinan tersebut...
Aku harus menerbangkan pesawat tempur ini untuk menghadapi semua musuh...
Jika ini menjadi misi terakhirku...
Biarlah misi ini menjadi misi yang paling sempurna...
Biarlah misi ini menjadi yang terbaik...
dan biarlah....
Misi ini menjadi sesuatu yang tak terlupakan...
Baik di dalam ingatanku...
maupun ingatanmu...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untuk Mereka yang sedang Berjuang

Untuk kalian yang sedang berjuang, entah apapun yang kalian perjuangkan Semoga perjuangan kalian tidak berakhir sia-sia karena kehilangan pamor Semoga motivasi perjuangan kalian berasal dari hati yang terdalam Bukan karena hanya "efek latah" maupun karena ego pribadi Melainkan atas dasar kemanusiaan yang telah lama hilang dari peradaban ini Untuk kalian yang sedang berjuang, entah apapun yang kalian perjuangkan Semoga perjuangan kalian menghasilkan persatuan, bukan perpecahan Semoga apa yang kalian perjuangkan pun bukan membuat kita semakin tercerai-berai Namun semakin menyadari bahwa perbedaan adalah cara kita untuk semakin bersatu Serta semakin mengenal satu dengan yang lainnya sebagai sesama "orang merdeka" Untuk kalian yang sedang berjuang, entah apapun yang kalian perjuangkan Semoga perjuangan kalian semakin menyadarkan semua orang akan kebinatangan manusia Yang semakin hari semakin menjadi-jadi, dan semakin sulit dikendalikan Semoga agenda p...

Beberapa pesawat terbaik dari era Perang Dunia II

Perang Dunia II adalah sebuah perang yang menjadi perang yang mulai memakai senjata-senjata terbarukan, khususnya pesawat tempur yang sangat membatu peran para negara-negara baik itu negara penjajah ataupun negara pembebas dalam menghancurkan sasaran dan membantu gerak pasukan darat. Berikut ini adalah beberapa pesawat terbaik dan tercanggih dari era Perang Dunia II 1. P-51 Mustang Pesawat pemburu buatan North American Aviation ini adalah sebuah pesawat buatan Amerika yang tidak hanya dipakai oleh AU Amerika, tetapi juga dipakai oleh AU negara-negara sekutu (termasuk Inggris) untuk menghadapi kekuatan AU Jerman yang waktu itu diperkuat oleh pesawat pemburu berteknologi tinggi Messerschmitt Me-109G dan pembom tukik Junkers Stuka. Pesawat ini juga digunakan oleh negara pembuatnya untuk menghadapi pesawat AU Jepang yang paling terkenal yaitu Mitsubishi A6M1 "Zero" yang walaupun persenjataannya kurang baik, tetapi memiliki kecepatan serta kelincahan yang sangat baik. 2. Mess...

Apa Maksudnya?

Ah... Sudah sekian lama aku menutup segala kemungkinan itu... Sebab, "kegagalan" itu cukup membebani sampai saat ini... "Mengapa aku terlalu tergesa-gesa? Mengapa aku "dibutakan?" "Mengapa aku terlena dengan perasaan itu, dan mengizinkannya mengontrol diriku?" Begitu pertanyaan yang terus terngiang di kepalaku... Bodoh, sangat bodoh! Seandainya pada waktu itu aku memutuskan untuk tidak.... Ah sudahlah, bubur sudah terlanjur dipesan dan dimakan, bahkan sudah dibayar pula... Segalanya sudah terjadi, dan berakhir.... Kalau kata orang, berujung pada kegagalan... Sudah cukup lama sejak "kegagalan" itu, aku terus berusaha untuk menata diri... Menggapai kembali cita-cita yang sempat tertunda... Menajamkan arah dan tujuan hidup.... Sambil terus berupaya untuk menjauhkan diri dan melupakan segala perasaan-perasaan... yang bisa saja membuatku "jatuh" pada hal yang sama... "Ah, mungkin memang aku ditakdirkan untuk hi...