Langsung ke konten utama

Di Persimpangan Jalan

Entah kemana lagi kaki ini harus melangkah...
Berbagai jalan telah kulalui...
Mulai dari yang beraspal...
Hingga yang berbatu...
Semua sudah kujalani dan kulewati...

Saat ini...
Aku berhenti di sebuah persimpangan...
Aku berhenti bukan karena kelelahan...
Melainkan karena aku kebingungan...
Bingung untuk memilih arah perjalananku selanjutnya...

Kalau aku memilih untuk lurus...
Mungkin aku akan dinilai sebagai "orang rendahan"...
Tidak pernah berkata "tidak" untuk segala sesuatu
Namun, dari sanalah aku menemukan realitas hidup...
Untuk terus bekerja bagi orang lain, sampai ajal menjemput...

Kalau aku belok ke kiri...
Mungkin aku tidak akan dikenal lagi sebagai pribadi yang sama...
Aku akan menjadi pribadi yang lebih banyak berkata "tidak"...
Namun, hal tersebut membuatku canggung...
Karena aku lebih terbiasa untuk berkata "ya"...

Kalau aku belok ke kanan...
Mungkin aku juga akan dikenal sebagai pribadi yang berbeda...
Aku akan menjadi pribadi yang lebih terbuka...
Namun, hal itu pun membuatku kembali canggung...
Karena aku terbiasa untuk menyimpan segala sesuatu, termasuk perasaanku sendiri...

Kemanakah aku harus melanjutkan perjalanan ini?
Apakah aku harus lurus?
Apakah aku harus belok kiri?
Atau, apakah aku harus belok kanan?

Tapi untuk sementara ini, izinkanlah aku berhenti sebentar...
Untuk memikirkan kemana lagi aku harus melangkah...


Magelang, September 21, 2016
Di tengah proses "Belajar Bersama" yang mulai menguras hati dan pikiran

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untuk Mereka yang sedang Berjuang

Untuk kalian yang sedang berjuang, entah apapun yang kalian perjuangkan Semoga perjuangan kalian tidak berakhir sia-sia karena kehilangan pamor Semoga motivasi perjuangan kalian berasal dari hati yang terdalam Bukan karena hanya "efek latah" maupun karena ego pribadi Melainkan atas dasar kemanusiaan yang telah lama hilang dari peradaban ini Untuk kalian yang sedang berjuang, entah apapun yang kalian perjuangkan Semoga perjuangan kalian menghasilkan persatuan, bukan perpecahan Semoga apa yang kalian perjuangkan pun bukan membuat kita semakin tercerai-berai Namun semakin menyadari bahwa perbedaan adalah cara kita untuk semakin bersatu Serta semakin mengenal satu dengan yang lainnya sebagai sesama "orang merdeka" Untuk kalian yang sedang berjuang, entah apapun yang kalian perjuangkan Semoga perjuangan kalian semakin menyadarkan semua orang akan kebinatangan manusia Yang semakin hari semakin menjadi-jadi, dan semakin sulit dikendalikan Semoga agenda p...

Beberapa pesawat terbaik dari era Perang Dunia II

Perang Dunia II adalah sebuah perang yang menjadi perang yang mulai memakai senjata-senjata terbarukan, khususnya pesawat tempur yang sangat membatu peran para negara-negara baik itu negara penjajah ataupun negara pembebas dalam menghancurkan sasaran dan membantu gerak pasukan darat. Berikut ini adalah beberapa pesawat terbaik dan tercanggih dari era Perang Dunia II 1. P-51 Mustang Pesawat pemburu buatan North American Aviation ini adalah sebuah pesawat buatan Amerika yang tidak hanya dipakai oleh AU Amerika, tetapi juga dipakai oleh AU negara-negara sekutu (termasuk Inggris) untuk menghadapi kekuatan AU Jerman yang waktu itu diperkuat oleh pesawat pemburu berteknologi tinggi Messerschmitt Me-109G dan pembom tukik Junkers Stuka. Pesawat ini juga digunakan oleh negara pembuatnya untuk menghadapi pesawat AU Jepang yang paling terkenal yaitu Mitsubishi A6M1 "Zero" yang walaupun persenjataannya kurang baik, tetapi memiliki kecepatan serta kelincahan yang sangat baik. 2. Mess...

Apa Maksudnya?

Ah... Sudah sekian lama aku menutup segala kemungkinan itu... Sebab, "kegagalan" itu cukup membebani sampai saat ini... "Mengapa aku terlalu tergesa-gesa? Mengapa aku "dibutakan?" "Mengapa aku terlena dengan perasaan itu, dan mengizinkannya mengontrol diriku?" Begitu pertanyaan yang terus terngiang di kepalaku... Bodoh, sangat bodoh! Seandainya pada waktu itu aku memutuskan untuk tidak.... Ah sudahlah, bubur sudah terlanjur dipesan dan dimakan, bahkan sudah dibayar pula... Segalanya sudah terjadi, dan berakhir.... Kalau kata orang, berujung pada kegagalan... Sudah cukup lama sejak "kegagalan" itu, aku terus berusaha untuk menata diri... Menggapai kembali cita-cita yang sempat tertunda... Menajamkan arah dan tujuan hidup.... Sambil terus berupaya untuk menjauhkan diri dan melupakan segala perasaan-perasaan... yang bisa saja membuatku "jatuh" pada hal yang sama... "Ah, mungkin memang aku ditakdirkan untuk hi...