Langsung ke konten utama

Postingan

Apa Maksudnya?

Ah... Sudah sekian lama aku menutup segala kemungkinan itu... Sebab, "kegagalan" itu cukup membebani sampai saat ini... "Mengapa aku terlalu tergesa-gesa? Mengapa aku "dibutakan?" "Mengapa aku terlena dengan perasaan itu, dan mengizinkannya mengontrol diriku?" Begitu pertanyaan yang terus terngiang di kepalaku... Bodoh, sangat bodoh! Seandainya pada waktu itu aku memutuskan untuk tidak.... Ah sudahlah, bubur sudah terlanjur dipesan dan dimakan, bahkan sudah dibayar pula... Segalanya sudah terjadi, dan berakhir.... Kalau kata orang, berujung pada kegagalan... Sudah cukup lama sejak "kegagalan" itu, aku terus berusaha untuk menata diri... Menggapai kembali cita-cita yang sempat tertunda... Menajamkan arah dan tujuan hidup.... Sambil terus berupaya untuk menjauhkan diri dan melupakan segala perasaan-perasaan... yang bisa saja membuatku "jatuh" pada hal yang sama... "Ah, mungkin memang aku ditakdirkan untuk hi
Postingan terbaru

Menikmati Malam

Langit mulai menggelapkan dirinya... Bulan dan bintang mulai menampakkan cahayanya... Lampu-lampu temaram mulai menyala... Raungan suara kendaraan pun mulai tidak terdengar... dan "makhluk-makhluk malam" pun mulai menunjukkan dirinya... Pertanda satu hari akan berakhir, dan berganti hari yang baru... Ah, indah sekali malam ini... Walaupun terbalut dengan kesepian jiwa dan raga... Tapi, izinkanlah aku menikmati malam ini... Malam yang mungkin tidak akan dapat kunikmati di lain hari... dan mungkin, menjadi malam yang terakhir kunikmati di dunia ini... Sudah berkali-kali aku melewati malam seumur hidupku... Bahkan, sudah berkali-kali pula aku berharap... Untuk tidak terbangun di kemudian hari... Tapi, apa daya... Sang Pencipta masih mempercayakan kepadaku hari baru untuk dilewati... Tapi, entah mengapa... Malam kali ini terasa berbeda... Rasanya, damai meliputi dunia dan diri ini... Walaupun sebenarnya aku sedang memikirkan untuk merelakan sesuatu....

Antara Menikah, atau Tidak Sama Sekali

Ya, mungkin inilah pergumulanku yang paling dalam... Bahkan mungkin yang paling panjang... Bagi sebagian orang, mungkin ini perkara yang sangat sepele... Bahkan mereka pun berpendapat: "sudahlah, menikah saja, pernikahan itu indah kok" "Setidaknya, kamu tidak sendirian ketika tidur, dan ada yang merawatmu dengan baik" Namun hal itu tidak berlaku bagiku... Pernikahan adalah sesuatu yang suci dan sakral, bahkan terhormat... Bukan saja mencari "teman tidur", tetapi "teman seumur hidup"... Yang senantiasa menemani, bahkan bersama-sama mengarungi pasang-surut kehidupan ini... Bukan soal menikmati kesenangan seksual belaka, namun bertanggung jawab juga di dalamnya... Hal inilah yang membuatku berpikir berkali-kali... Untuk menikah, atau hidup sendirian saja Sebagai seorang "anak tunggal", tentulah aku memikul berbagai harapan kedua orangtuaku... Namun aku terlalu banyak melihat kegagalan hidup berumah tangga... Bahkan dala

Antara Mimpi dan Kenyataan

Aku memimpikan sebuah kehidupan yang sempurna... Ketika semua rencanaku berjalan dengan baik... Ketika aku memiliki perjalanan karier yang baik dan lancar... Ketika aku mampu menggapai segala impian yang kumiliki... Dan tentunya... Ketika aku bisa memiliki kehidupan asmara yang juga sama baiknya dengan pencapaian-pencapaian yang diimpikan.... Namun, apa yang terjadi justru sebaliknya... Aku meninggalkan impian lamaku karena keterbatasan sumber daya... Semua rencana hidup yang telah kususun sebelumnya menjadi berantakan dan tak tentu arah... Perjalanan karierku saat ini pun tersendat, bahkan menunjukkan tanda-tanda yang tidak baik... Dan parahnya... Kisah asmaraku pun tak kalah buruknya dibandingkan dengan hal-hal yang telah kusebutkan tadi... Beberapa kali terlintas dalam benakku untuk mengakhiri hidup ini saja... Entah dengan melompat dari gedung yang tinggi, atau menabrakkan diri kepada kendaraan yang bergerak cepat... Yang penting, tubuhku hancur dan aku pun men

Sebagai Teman

Entah bagaimana aku harus mengawali tulisan ini... Aku merasa bingung, bahkan tidak tahu harus memulai dari mana... Setidaknya, ini mirip dengan awal pertemuan dan perkenalan kita... Yang sama sekali tidak diduga, bahkan direncanakan... Aku pun tidak mengerti mengapa aku bisa bertemu denganmu pada saat itu... Seolah-olah, semesta mendukung pertemuan kita pada waktu itu... Sejak saat itulah, kita mengenal satu sama lain... Bahkan semakin dekat, dan semakin menjalin kontak satu dengan yang lain... Banyak orang yang menilai kedekatan ini sebagai sebuah "awal yang baik"... Walaupun aku sendiri masih tidak tahu akan bergerak kemana arahnya... Namun, biarlah ini berjalan dengan sendirinya... Setidaknya, tidak ada salahnya menambah jaringan pertemanan kan? Memang harus diakui bahwa... Ada sebuah harap yang tersimpan dalam hati... Tetapi,biarlah waktu yang menjawab... Dan biarlah saat ini kita berhubungan sebagai "teman"... Jakarta, Januari 12, 20

Memahami Kehidupan

Kadang, aku bertanya di dalam kehidupan ini... Mengapa ada kematian? Mengapa ada kelahiran? Mengapa ada duka? Mengapa ada suka? Mengapa ada perpisahan? Mengapa ada pertemuan? Mengapa ada kepunahan? Mengapa ada hal-hal baru? Dan mengapa-mengapa yang lainnya? Aku terus mencari jawab soal itu... Lewat bacaan, ilmu pengetahuan, percakapan... Bahkan lewat pengalaman hidup itu sendiri... Namun, semakin aku mencari... Semakin aku makin tidak mengerti... Bahkan semakin aku terlihat bodoh... Bukan karena aku tidak tahu... Melainkan karena aku semakin tahu... Mungkin benar kata pepatah kuno... Kosong adalah isi, dan isi adalah kosong... Semakin kita mencari, semakin kita tidak mengetahui... Mengapa harus terjadi demikian? Bukankah semakin kita mencari, semakin kita mengetahui? Apakah ini yang disebut dengan "misteri kehidupan"? Atau apakah ini yang disebut dengan "kejamnya hidup"? Atau mungkin, ini disebabkan oleh pemahaman kita yang sangat kura

Tempat Persinggahan

Mungkin memang ini sudah takdirku... Hanya sebagai tempat persinggahan sementara... Bukan menjadi tempat perhentian... Atau bahkan menjadi sebuah base...  Bagi setiap insan yang lewat dan mampir sejenak.... Walaupun takdirku mungkin hanya menjadi tempat persinggahan... Tapi setidaknya aku pernah merasakan menjadi tempat perhentian... Di mana aku memiliki pelanggan yang pasti mengunjungiku.... Untuk tinggal, beristirahat, atau bahkan berbagi hal tentang kehidupan ini... Namun, itu semua tinggal kenangan... Salahku adalah, aku tidak menganggapnya sebagai pengunjung tetap... Walaupun ia secara konsisten mengunjungiku, bahkan bersedia tinggal... Aku tidak merawatnya dengan baik... Bahkan cenderung untuk menyia-nyiakannya.... Dan menganggapnya sama seperti yang lain, yang pasti pada waktunya akan pergi... Bukan tanpa alasan aku menganggapnya seperti itu... Aku sadar akan kapasitasku yang tak lebih dari sekedar "tempat persinggahan"... Aku menyadari bahwa aku